Selamat Datang di Ady_Dech Blogger

gi masih dalam pembangunan nich

Sabtu, 30 Maret 2013

in memorial..

Dari waktu terlalu pelangi itu terbingkai menemaniku denganmu di tiap simpul senyum bagaikan kan embun menyejukan kau hangatkan kesegaran hati yang memilukan.. apa yang ku tak mengerti kedekatan dan pedulian membuat ku sadar diri apa yang ku tak kusakai tatapan mu buatku mencoba pikir kembali.. kita teralu jauh saat itu tak jumpa saat orang lain selalu bersama kau peduli padaku... saat seharusnya ku yang perhatian saat ku tak harus mencoba melupakan.. dan pada akhirnya.. akupun yang terlupakan.. tanpa jumpa tanpa kata... tanpa suara... kitapun berakhir begitu saja.. kesalahan ku adalah tak dapat membingkai keindahan bagaikan pemahat yang kehilangan karya pergi dan tak bernilai apa-apa... kesendirian ini ajarkan aku bahwa tak seharusnya harapan itu ku palsukan membuat senyum tulus tersimpul tetapi aku mencoba dan terus mencoba, tersenyum juga.. hindari hati yang tak ku inginkan pedulikan rasa yang ku jalani juga. kamu dan sebelum mu pun pernah berkata.. cobalah mengerti, mengerti... bukan tetesan membasah dipipi yang ingin kuliati bukan menghindar, jauh, pergi yang ku ingini.. bukan... andaikan waktu bisa di riview kembali adal hal indah yang ingin ku miliki lagi lagi... dan lagi.. namun tak dapat demikian cara ku hanya diam namun, apa yang ada dalam benak ini slalu kamu ketahui.. diamku hanya ingin kamu bahagia dan tersenyum bukan denganku, namun yang pantas membingkai senyum mu itu.. ..>>ady_dech 19/01/13

Rabu, 29 Desember 2010

Asuhan Keperawatan Klien dengan Hemorhoid

Asuhan Keperawatan Klien dengan Hemorhoid

Pengertian
• Terjadi pelebaran ( dilatasi ) vena pada anus maupun rectal ( fleksus haemorrhoidalis superior dan media : haemorrhoid interna dan fleksus haemorrhoidalis inferior : haemorrhoid eksterna ).
• Insiden terjadi pada usia 20 - 50 tahun.
Faktor resiko tinggi
• Kehamilan.
• Konstipasi yang lama.
• Hipertensi portal.
Pathofisiologi
• Dilatasi vena anorectal dan mengembang akibat peningkatan tekanan intra abdominal dan terbendungnya aliran darah vena daerah anorectal.
• Ketegangan vena yang terjadi pada jaringan lunak akan menyebabkan prolaps, ini dapat menyebabkan thrombus atau peradangan, serta terjadi perdarahan.
Manifestasi Klinik
• Bengkak (bendungan) di dalam atau diluar rectum
• Nyeri
• Gatal daerah rectum
• Gangguan mukosa rectum
• Perdarahan pada saat b.a.b.
Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat
• Mengkaji nyeri, gatal, atau kemungkinan perdarahan.
• Pertanyaan kebiasaan buang air besar ; konstipasi, mengejan saat defekasi.
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi untuk haemorrhoid eksternal ada prolaps atau internal haemorrhoid.
• Pemeriksaan rectal toucer ( colok dubur )
• Proctosigmoidoscopy –> untuk menentukan lokasi dan keadaan dari haemorrhoid.
Penatalaksanaan klinis
Tujuan –> untuk memberikan rasa nyaman dan menurunkan gejala.
Intervensi non pharmakologis
• Memberikan posisi recumben untuk mengurangi penekanan, edema dan prolaps.
• Memberikan makanan yang mengandung serat untuk memudahkan b.a.b tidak mengedan.
• Meningkatkan pemasukkan cairan sehingga tinja jadi lunak.
• Melakukan kompres dingin pada saat nyeri di daerah anus, dan lakukan rendam bokong (sitz baths) secara kontinyu untuk memberi rasa nyaman.
Intervensi pharmakologis
• Menggunakan obat pelembut tinja untuk memudahkan b.a.b.
• Laksative bila terjadi konstipasi
• Gunakan obat luar (oles), cream dan suppositoria untuk mengurangi nyeri sedang maupun berat atau gatal.
Prosedur khusus medikal-surgikal
• Hemorrhoidectomy : pembedahan pada hemorrhoids.
Sclerosing pada hemorrhoid : injeksi pada jaringan sub mukosa.
KOMPILKASI
• Perdarahan yang menyebabkan anemia.
• Strangulasi (perlengketan).
• Trombosis pada hemorrhoid.
Prognosis
berulang kembali 50 % setelah pengobatan sclerosing. Yang lebih baik adalah dilakukan ligasi dan hemorroidectomy.

DIarsipkan di bawah: Pencernaan
« Pendidikan Diploma IV Keperawatan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin: Post op. strumektomy di RSUD. Kab. Sinjai (karya tulis ilmiah) »

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia

Macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yang terdiri dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.

Sistem Peredaran Darah Panjang dan Pendek
Proses Pertukaran Darah pada Kapiler
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.

Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.


Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.















Anatomi dan fisiologi sistim Kardiovaskuler
Sistim kardiovaskuler terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah, yang berfungsi mengangkut zat-zat penting keseluruh tubuh.
Jantung merupakan suatu pompa yang terbentuk dari sel-sel otot yang memompa darah keseluruh bagian tubuh manusia. Alat ini berukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan dan merupakan alat penting dalam sistim kardiovaskuler. Walaupun jantung hanya berukuran sebesar kepalan tangan, namun alat ini dapat memompa sebanyak 5 sampai 6 liter (kira2 1,5 gallon) darah permenit, sekalipun dalam keadaan istirahat. Jantung manusia berupa pompa otot yang berongga yang terdiri dari 4 bilik. Dua bilik atas disebut serambi (atrium kanan dan atrium kiri) dan dua bilik bawah disebut bilik (ventrikel kanan dan ventrikel kiri).
Kedua jenis bilik jantung mempunyai fungsi yang berbeda; dimana atrium mengumpulkan darah yang masuk kedalam jantung dan memompakannya kedalam ventrikel









Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum), sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum). Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid (katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup trikuspid.
Aliran darah melalui jantung
Untuk mengalirkan darah, bilik-bilik jantung mengalami periode relaksasi (diastole) dan kontraksi (systole) secara bergantian,. Atrium kanan menerima darah yang mengalami deoksigenasi dari kedua vena besar yaitu vena cava superior dan vena cava inferior serta dari sinus coronaria yang mengalirkan darah dari dinding luar jantung. Pada saat kontraksi, darah akan mengalir keluar dari atrium kanan dan masuk kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Setelah ventrikel kanan telah terisi penuh dengan darah , maka akan berkontraksi dan memompakan darah via arteri pulmonalis menuju sirkulasi paru dari sistem kardiovaskuler.

Darah yang mengandung oksigen memasuki atrium kiri melalui vena-vena pulmonalis. Setelah atrium kiri terisi penuh dengan darah, dindingnya akan berkontraksi, mendorong darah menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Setelah terisi penuh dengan darah, ventrikel kiri akan berkontraksi dan memompa darah keluar menuju aorta. Dari aorta, darah akan mengalir menuju sirkulasi sistemik dengan membawa oksigen menuju sel-sel diseluruh tubuh.
Katup-katup jantung bekerja sebagai pintu bagi mengalirnya darah melewati bilik-bilik jantung atau sebaliknya menuju pembuluh-pembuluh darah besar yang berhubungan dengan jantung. Katup jantung ada 4 macam yaitu katup trikuspid, katup pulmonal, katup bikuspid (mitral) dan katup aorta.
Katup trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.



Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.


Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.








Pembuluh darah, yang terdiri dari arteri, arteriole, kapiler dan venula dan vena merupakan pipa darah dimana didalamnya terdapat sel-sel darah dan cairan plasma yang mengalir keseluruh tubuh.

Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke jaringan serta organ2 diseluruh tubuh dan sebaliknya.
Arteri, arteriole dan kapiler mengalirkan darah dari jantung keseluruh tubuh, sebaliknya vena dan venula mengalirkan darah kembali ke jantung.



Arteri dan arteriole
Arteri mengangkut darah dari ventrikel ke daerah lain dari tubuh. Arteri merupakan pembuluh darah yang mempunyai diameter yang besar, berdinding tebal dan elastis sehingga memungkinkan untuk mengangkut darah dengan tekanan yang sangat tinggi. Setelah mencapai kapiler, arteri akan bercabang menjadi cabang-cabang yang lebih halus yang disebut arteriole.



Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang menghubungkan arteriole dengan venule.
Dindingnya yang sangat tipis memungkinkan pertukaran zat-zat nutrisi dan zat-zat lain (seperti oksigen dan karbon dioksida) antara darah dan sel-sel tubuh.
Tergantung kebutuhan akan oksigen dan zat-zat nutrisi lain, berbagai jaringan tubuh mempunyai jumlah kapiler yang berbeda. Jaringan otot yang menggunakan banyak oksigen, mempunyai anyaman kapiler yang sangat banyak. Sedangkan jaringan dimana metabolismenya berlangsung secara lambat (seperti epidermis dan kornea mata) hampir tidak memiliki kapiler.
Kapiler merupakan jaringan tubuh yang paling besar, yang bila dibentangkan akan mencapai panjang 25000 sampai 60.000 mil.



Venula dan vena
Venula merupakan pembuluh darah balik kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena, pembuluh darah balik yang lebih besar. Venula dan vena berfungsi mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Tidak seperti arteri, vena memiliki dinding yang lebih tipis, serta jaringan otot polos dan jaringan ikat yang lebih sedikit.



Sel-sel dan alat-alat tubuh kita memerlukan oksigen untuk mempertahankan hidup. Darah bertanggung jawab membawa oksigen yang kita hirup dari udara melalui paru-paru menuju sel-sel dan alat-alat tubuh yang membutuhkannya. Disamping itu , darah juga membawa zat-zat penting seperti hormon-hormon dan zat-zat nutrisi keseluruh tubuh dan mengeluarkan zat-zat sisa yang diproduksi oleh sel.

Orang dewasa rata-rata mempunyai 5 liter darah yang terdiri dari cairan dan komponen padat. Cairan darah disebut plasma, sedangkan komponen padat terdiri dari sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan platelet.
Plasma darah
Plasma darah adalah cairan yang menjadi suspensi bagi sel-sel darah dan platelet. Plasma terdiri dari 92% air dan selebihnya berupa campuran protein, vitamin dan hormon.












Sel-sel darah merah
Sel-sel darah merah merupakan 99% bagian dari sel-sel darah. Darah memperoleh warna merah dari protein hemoglobin yang terdapat didalam sel-sel darah merah. Hemoglobin memungkinkan sel-sel darah merah mentransport oksigen keseluruh tubuh. Bila hemoglobin berikatan dengan oksigen, akan terbentuk senyawaan yang berwarna merah terang yang disebut oksihemoglobin. Bila oksigen dilepaskan, maka akan terbentuk deoksihemoglobin yang berwarna merah gelap. Jumlah sel darah merah pada orang dewasa sehat sekita 4,2 sampai 6,2 juta sel per mm kubik.

Sel-sel darah putih
Sel-sel darah putih atau leukosit bagaikan pasukan infanteri bagi pertahanan tubuh melawan infeksi. Mereka melindungi tubuh dari penyakit melalui mekanisme fagosit (memakan) bakteri atau memproduksi zat-zat yang dapat merusak partikel-partikel bakteri yang menginfeksi tubuh. Walaupun kebanyakan aktivitas sel-sel darah putih terjadi diluar sistim sirkulasi darah, namun sel-sel ini menggunakan darah untuk mencapai lokasi infeksi.



Jumlah sel darah putih rata-rata pada orang dewasa normal adalah antara 5 sampai 10 ribu per mm kubik darah. Perubahan jumlah ini dapat merupakan tanda dari suatu infeksi atau penyakit tertentu.

Platelet
Platelet adalah fragmen-fragmen sel yang berukuran separuh dari sel darah merah. Platelet berperan dalam memperbaiki pembuluh darah dengan cara menempel pada dinding pembuluh darah yang rusak dan merangsang koagulasi atau pembekuan darah yang dapat mencegah perdarahan lebih lanjut.




Penyakit-penyakit kardiovaskuler
Jantung bukanlah organ tubuh yang sempurna, dimana suatu saat alat ini tidak bekerja dengan baik. Untuk itu perlu kita pahami bagaimana tubuh kita bekerja. Pertama kali hendaklah kita mulai dengan mempelajari tentang jantung, darah dan pembuluh darah. Ketiga alat ini berperan penting dalam mengangkut zat-zat yang diperlukan tubuh.
Penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan yang sering menyerang sistim kardiovaskuler dan merupakan masalah kesehatan bagi kebanyakan individu adalah hipertensi, serangan jantung dan payah jantung kongestif.
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah suatu proses dimana suatu plak (gumpalan) yang terutama terdiri dari lemak mengendap sepanjang dinding dalam pembuluh darah arteri. Kebanyakan penyakit jantung (seperti penyakit jantung koroner) terjadi akibat aterosklerosis, dimana terjadi akumulasi plak didalam dinding arteri.
Penyakit Jantung Koroner
Bila plak atau gumpalan darah mengendap sepanjang dinding dalam pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang mensuplai darah bagi otot-otot jantung), maka pembuluh darah ini akan mengalami sumbatan (oklusi). Sumbatan pembuluh darah koroner, yang terjadi akibat aterosklerosis atau akibat spasme (ketegangan) otot polos arteri koroner, akan menimbulkan sumbatan pembuluh darah yang akan menghambat aliran darah menuju sel-sel otot jantung. Akibatnya akan terjadi penyakit jantung koroner, dimana otot-otot jantung akan mengalami kekurangan suplai darah (iskemik) sehingga dikenal pula dengan sebutan penyakit jantung iskemik.
Penderita yang mengalami penyakit jantung koroner mengeluh nyeri dada (angina) yang akan berlanjut menjadi serangan jantung (infark miokard0 dimana sel-sel otot jantung mengalami kerusakan dan kematian.
Infark miokard
Infark miokard adalah sebutan lain dari serangan jantung, terjadi bila sebagian dari otot jantung tidak menerima oksigen yang cukup, terutama akibat sumbatan arteri koroner. Karena sel-sel otot jantung, memerlukan oksigen untuk kehidupannya, maka daerah otot jantung yang mendapat suplai darah yang mengalami sumbatan akan mengalami kematian jaringan. Daerah otot jantung yang mengalami kematian jaringan ini disebut sebagai area infark.
Area yang mengalami infark tidak berfungsi secara normal, seperti layaknya otot jantung yang sehat. Kondisi ini mungkin dapat pulih kembali bila aliran darah yang menuju area infark diperbaiki atau pembuluh darah arteri yang mengalami sumbatan dikoreksi dengan pembedahan atau obat-obatan sedini mungkin. Bila terlambat, maka pembuluh darah koroner yang tersumbat tidak dapat diperbaiki lagi, sehingga kematian jaringan bersifat menetap dan akan menyebabkan penyulit lain seperti payah jantung kongestif.
Jantung merupakan sebuah pompa yang kuat yang bertanggung jawab mengalirkan darah menuju alat-alat vital diseluruh tubuh melalui suatu jaringan kompleks dari pembuluh darah arteri dan vena. Oleh karena itu sangat penting dijaga agar jantung anda dan pembuluh-pembuluh darahnya tetap berada dalam kondisi yang baik.

Penyakit Jantung Koroner dapat terjadi bila arteri koroner mengalami penyempitan akibat timbunan lemak pada dinding bagian dalamnya. Penyempitan ini akan mengurangi aliran darah ke jantung dan meningkatkan kecenderungan terjadinya bekuan darah sehingga menyumbat arteri koroner dan menimbulkan serangan jantung.
Bagaimana gejala dan tandanya ?
Akibat penyempitan arteri koroner, pasien akan mengeluh nyeri dada khas yang dikenal dengan angina. Nyeri ini menyebar dan menjalar ke bahu atau lengan kiri atau ke leher dan rahang. Nyeri dada dapat terjadi pada saat aktifitas fisik, stress atau pada cuaca dingin.
Apa penyebabnya ?
Beberapa faktor risiko dapat membangkitkan terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Faktor-faktor risiko tersebut dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
Faktor2 risiko yang dapat dirubah/ diperbaiki :
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kholesterol yang tinggi
- Diabetes Melitus
- Berat badan lebih
- Kurang latihan fisik
- Stres
- Merokok
- Alkohol

Faktor2 risiko yang tidak dapat dirubah :
- Riwayat keluarga menderita Penyakit Jantung Koroner
- Gender / jenis kelamin
- Usia
Hipertensi
Pengaruh tekanan darah tinggi terhadap sistem kardiovaskular dapat meningkatkan risiko kerusakan pada jantung, ginjal, mata dan bahkan otak.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menimbulkan payah jantung, gagal ginjal, kebutaan dan stroke.
Payah Jantung Kongestif
Payah Jantung Kongestif adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk kebutuhan jaringan diseluruh tubuh. Jaringan yang tidak cukup menerima suplai oksigen untuk memenuhi kebutuhannya akan menjadi lemah, mengalami gangguan fungsi dan bahkan kematian jaringan. Penurunan kemampuan jantung untuk memompakan darah dapat terjadi akibat berbagai sebab, antara lain infark miokard atau aterosklerosis. Bila terjadi kegagalan fungsi jantung, maka akan terjadi hambatan aliran darah didalam pembuluh2 darah. Akibatnya sebagian darah akan kembali menuju jantung, menyebabkan kongesti dan peningkatan tekanan didalam sirkuit pulmonal dan atau sirkuit sistemik.
Gejala dan tanda2nya :
- Sesak nafas terutama pada saat aktifitas fisik, namun bila berat, sesak bahkan dapat terjadi pada saat istirahat.
- Pembengkakan hati, perut dan tungkai karena timbunan cairan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
ASKEP KELUARGA
KELUARGA
Adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
Adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)

Kesimpulan :
- unit terkecil dari masy
- dua orang / lebih
- ikatan perkawinan dan pertalian darah
- hidup dalam satu rumah tangga
- asuhan kepala rt
- berinteraksi
- punya peran masing2
- pertahankan suatu budaya

CIRI-CIRI KLG :
Diikat tali perkawinan
Ada hub darah
Ada ikatan batin
Tanggung jawab masing –masing
Ada penagmbil keputusan
Kerjasama
Interaksi
Tinggal dalam suatu rumah
STRUKTUR :
1. Struktur peran klg, formal dan informal
2. Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan
3. Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain
4. Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan

CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :
Terorganisasi , bergantung satu sama lain, Ada keterbatasan ,Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing

STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :
Patrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ayah, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ibu Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri

PEMEGANG KEKUASAAN
Patriakal, dominan dipihak ayah
Matriakal, dominan di pihak ibu
Equalitarian , ayah dan ibu

PERANAN KELUARGA :
Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy.Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan, anggota masy. Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.


TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)


TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN (DUVAL)

(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE)
Keluarga baru menikah
- membina hub. Intim
- bina hub, dg klg lain: teman dan kelompok sosial
- mendiskusikan rencana punya anak
Klg. Dg anak baru lahir
- persiapan mjd ortu
- adaptasi klg baru, interaksi klg, hub. Seksual
Klg dg anak usia pra sekolah
- memenuhi kebut. Anggota klg : rumah, rasa aman
- membantu anak untuk bersosialisasi
- mempertahankan hub yg sehat klg intern dan luar
- pembag tanggung jawab
- kegiatan u/ sti,ulasi perkemb. Anak

4. Klg dg anak usia sekolah
- membantu sosialisasi anak dg lingk luar
- mempertahankan keintiman pasangan
- memenuhi kebut. Yg meningkat


5. Klg dg anak remaja
- memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
- mempertahankan hub. Intim dg klg
- komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
- persiapan perub. Sistem peran

6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa
- perluas jar. Klg dari klg inti ke extended
- pertahnakan keintiman pasanagan
- mabantu anak u/ mandiri sbg klg baru
- penataan kembali peran ortu

7. Klg usia pertengahan
- pertahankan keseh. Individu dan pasangan usia pertengahan
- hub. Serasi dan memuaskan dg anak-anaknya dan sebaya
- meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia tua
- pertahankan suasana saling menyenangkan
- adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
- pertahankan keakraban pasangan
- melakukan life review masa lalu

8. Keluarga usia tua

- pertahankan suasana saling menyenangkan

-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan

- pertahankan keakraban pasangan

- melakukan life review masa lalu



KELOMPOK KLG. DI INDONESIA

Berdasar sosek dan kebut. Dasar
PRASEJATERA,

belum dpt memenuhi kebut dasar minimal :

pengajaran agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau klg belum dapat memenuhi salah satu /lebih indikator ks tahap i
KELUARGA SEJAHTRA (KS I)

telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.

indikator :

- ibadah sesuai agama

- makan 2 kali sehari

- pakain berbeda tiap keperluan

- lantai bukan tanah

- kesehatan : anak sakit, ber kb, pus dibawa kesarana keseh.

3. KS II

indikator

- belum dapat menabung

- ibadah (anggota klg) sesui agama

- makan 2 kali sehari

- pakaian berbeda

- lantai bukan tanah

- kesehatan (idem)

- daging/ telur minimal 1 kali seminggu

- Pakaian baru setahun sekali

- Luas lantai 8 m 2 per orang

- Sehat 3 bulan terakhir

- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap

- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis

- Umur 7-15 th bersekolah

- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi



4. KS III

indikator :

- belum berkontribusi pd masyarakat

- ibadah sesuai agama

- pakain berbeda tiap keprluan

- lantai bukan tanah

- kesehatan idem

- anggota melaks. Ibadah…

- daging/telur seminggu sekali

- memperoleh pakaian baru dalam satu th terakhir

- luas lantai 8 m2 perorang

- anggota klg sehat dalm 3 bl terakhir

- klg berumur 15 th punya penghasilan tetap

- baca tulis latin 10 –60 th

- usia 7-15 bersekolah

- anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb

- upaya meningk agama

- klg punya tabungan

- makan bersama sehari sekali

- ikut keg. Masyarakat

- rekreasi 6 bl sekali

- informasi dari mass media

- menggunakan transportasi



5. KS TAHAP III PLUS

- dpt memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.

- indikator ks iii + (ditambah)

- memberikan sumb. Secara teratur pd masy

- aktif sbg pengurus yayasan / panti

Indicator gakin :

- Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih

- Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali

- Tdk pakaian beda tiap aktifitas

- Tdk pakain baru, satu stel /tahun

- Lantai mayoritas tanah

- Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni

- Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap

- Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes

- Anak 7-15 tahun tak berekolah



KESIMPULAN FUNGSI DIATAS :
Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia
Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual
Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan

FUNGSI KLG :
Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.
Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah
Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup
Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan
Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat
Pendidikan,
Religius
Rekreasi



TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)
Mengenal masalah keseh. Klg
Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg
Merawat klg yg mengalami gangg keseh.
Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg
Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya



KELUARGA SBG SISTEM

klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu

Alasan klg sbg sistem :
Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya
Saling berhub dan ketergantungan
Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem

Komponen sistem keluarga
Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama
Proses, proses pelaksanaan fungsi klg
Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,
Feedback, pengontrol perilaku keluarga



KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM
Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar
Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar



STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :
Standar praktik profesional

stndar i : pengkajian

standar ii : diagnosis

standar iii : perencanaan

standar iv : pelaks. Tind.

standar v : evaluasi

2. Standar kinerja profesional

Standar i : jaminan mutu

Standar ii : pendidikan

Standar iii : penilaian prestasi

Standar iv : kesejawatan

Standar v : etik

Standar vi : kolaborasi

Standar vii ; riset

Standar ix : pemnafaatan sumber







PENDAHULUAN

tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :

1. Mengenal mas kes klg

2. Memutuskan tindakan

3. Melakukan tindakan

4. Memelihara dan memodifikasi lingk.

5. Memanfaatkan sumber daya yg ada (puskesmas, posyandu)



Tujuan khusus askep keluarga :
Mengenal mas. Keseh. Klg
Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg
Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan
Memodifikasi lingk. Klg
Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …



ASKEP KELUARGA
Pengkajian
Diagnosis keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :
Pemberi askep
Sbg. Pendidik
Advokat
Koordinator
Kolaborator
Pembaharu
Pengelola



PERSIAPAN :
Menetapkan klg sasaran
Buat jadwal kunjungan
Siapkan perlengkapan lap.

- family folder

- maslah klien dan klg

- phn kit

- alat bantu penyuluhan

PENGKAJIAN :

Tahap yg perlu dilakukan :

1. Bhsp

- perkenalkan

- jelaskan tujuan kunjungan

2. Pengk. Awal : terfokus

3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)

pengkajian lengkap



PENGKAJIAN :

1. Berkaitan dg keluarga

- demografi,

- lingk

- struktur dan fungsi keluarga

- stress dan koping keluarga

- perkemb. Keluarga

2. Berkaitan dg indiv sbg anggota

- fisik

- mental

- sosial

- spiritual

- emosi



DIAGNOSIS :

Berdasar “ nanda “
Gg. Proses klg
Gg. Pemeliharaan kesehatan
Nutrisi kurang /lebih
Gg. Peran
Pola eliminasi
Sanitasi kurang
Duka berkepanjangan
Konflik pengamb. Keput
Koping klg inadekuat
Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah
Hambatan interaksi
Kurang penget.
Resiko [perub peran
Resiko trauma
Resiko pk
Ketidak berdayaan
Isolasi sosial
Dll







SCORING :

Diag. Kep (baylon –maglaya)

Prioritas diranking

Contoh :

“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”



DIAGNOSIS

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

EVALUASI (LIHAT DI FORMAT)



DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:

A. Lingkungan
Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)
Resiko cedera
Resiko infeksi

B. Struktur komunikasi
Kerusakan komunikasi

C. Struktur peran
Isolasi sosial
Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)
Berduka disfungsional
Potensial pening mjd ortu
Perub penamp. Peran
Gangg. Citra tubuh

D. Afektif
Resiko tindakan kekerasan
Perub proses keluarga
Koping klg tak efektif

E. Sosial
Perilaku mencari bant. Kes
Konflik peran ortu
Perub pertukem
Perub pemel. Kesh
Kurang penget
Isolasi sos
Ketidak patuhan
Gangg identitas pribadi

F. Fungsi perawat klg
Perilaku mencari pertol kesh
Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg
Resiko penyebaran infeksi

G. Strategi koping
Potensial peningk koping klg
Koping klg tak efektif
Resiko tindakan kekerasan

Anatomi Sistem Penginderaan Mata

ANATOMI MATA
INDERA PENGLIHATAN (MATA)
Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ vilus) terdiri dari organ okuli assesoria ( alat bantu mata) dan okulus (bola mata). Saraf indera penglihatan, saraf optikus (urat saraf kranial kedua), timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus.
ALIS
Dua potong kulit yang melengkung ditimbuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan.
KELOPAK MATA
Terdiri dari dua bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Fungsiya adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau gangguan mata (menutup dan membuka mata)
ORGAN OKULI ASSESORAI (Alat pembantu mata)
Terdapat disekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari :
1. KAVUM ORBITA
Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya mengarah ke depan dan ke dalam.
Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang :
1) Os frontalis
2) Os zigomatikum
3) Os stenoida
4) Os etmoida
5) Os palatum
6) Os lakrimal
Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan rongga mata dengan rongga otak, rongga hidung, rongga etmoidalis, dan sebagiannya.
Rongga bola mta ini berisi jaringan lemak, lasia, saraf, pembuluh darah dan apartus lakrimalis,
2. SUPERSILIUM (ALIS MATA)
Merupakan batas orbita dan potong kulit tebal yang melengkung, di tumbuhi olleh bulu pendek, yang berfungsi sebagai kosnetik atau kecantikan.
3. PALBERA (KELOPAK MATA)
Merupakan 2 bagian atas dan bawah kulit yang terdapat didepan bulbus okuli, kelopak mata atas lebi lebat dari pada kleopak mata bawah.
Kelopak mata atas lebih mudah digerakan yang terdiri dari muskulus levator palbera superior. Pada pinggir kelopak mata terdapat silia (bulu mata)
Tarsus merupakan bagian dari kelopak mata yang berlipat-lipat. Pada kedua tarsus terdapat beberapa lenjar, yakni:
1) Kelenjar tarsalia
2) Kelenjar sebasea dan kelnjar keringat
Fungsi kelopak mata yakni sebagai pelindung bola mata terhadap gangguan bola mata
4. APARATUS LAKRILAMIS (AIR MATA)
Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan inferior, melalui duktus eksrectorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva, melalui bagian bola mata terus ke sudut tengah bola mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus nasolakrilamis trerus ke meatus naslis inferior.
5. MUSKULUS OKULI (OTOT MATA)
Merupakan otot intristikmata terdiri dari 7 buah otot, 6 otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat kelopak ke atas.
1) Muskulus levator palberalis superior inferior, fungsnya mengangkat kelopak mata
2) Mulkulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata
3) Muskulus rektus okuli inferior ( otot disekutar mata) funhsinya untuk menutup mata
4) Mukulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) fungsinya menggerakan mata dalam (bola mata)
5) Muskulus obliques okuli inferior, funbsinya menggerakan bola mata ke bawah dan kedalam.
6) Muskulus obliquis otot superior, fungsinya memutar mata ke atas, kebawah dan keluar.
Muskulus rektus okuli berigo pada anulus tendineus komunis yang merupakan sarung fibronus yang menyelebungi nervus optikus.
OKULUS MATA
Meliputi bola mat (bulbus okuli). Nervus optkus saraf otak II, merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli debgan otak dan merupakan bagian penting pada organ visus.
Tonika okuli terdiri dari:
1) Kornea
Merupakan selaput yang tembus cahaya melalui kornea kta dapat melihat membran dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen), 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior dan 5 endotelium. Kornea mengandung pembulyh darah, peralihan antara kornea ke sklera disebut sclero coneal function.
2) Sklera
Merupakan lapisan fibrosa yang elastis yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata, bagian depan skelra tertutup oleh kantung konjungtiva.

Tonika vaskulosa ikuli merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah. Lapisan menurut letaknya terdiri atas 3 bagian yaitu:
1) Koroid
Merupakan selaput yang tipis dan lembab merupkan bagian belakang tunika vaskulosa
2) Korpus siliaris
Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris. Bentuk keseluran seperti cincin, korpu siliaris terdiri dari orbikulus niliaris, korona siliaris dan muskulus siliaris terdapat pada bagian luar korpus siliaris antara skelera dan korena siliaris. Fungsinya untk terjadi akomodasi, pada proses melihat muskulus siliaris harus berkontraksi
3) Iris
Merupakan bagian terdepan tinika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigment, berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12 mm, tebal ½ mm, ditengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna untuk mengukur cahaya yang masuk ke retina. Bagian belakang dari ujung iris menempel pada lensa mata, sedangkan ujung pingirnya melanjut lensa sampai ke korpus siliaris
Pada iris terdapat 2 buah otot, muskulus spluter pipila pada oinggir iris dam muskulus dilatator pupila terdapt agak ke pangkal iris dan banyak mengandung pembuluh darah dan sangat mudah terkena radang bisa menjalar ke korpus siliaris.

Tunika nervosa, merupakan lapisan terdalam bola mata disebut retina, retina terbagi atas 3 bagian yakni:
1) Pars optka retina, dimulai pada kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa bola mata
2) Pars siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar
3) Pars iridika, melapisi bagian permukaan belakang iris
Retina terdapat di bagian belakang: melanjut sampai ke nervus optikus, secara histologis retina terdiri dari 10 lapisan, pembagian lapisannya:
• Lapisan 1 lapisan berpigmen
Lapisan 2, 4 dan sebagian 5 lapisan fotoreseptika
• Lapisan 5 (sisa) 6, 7, 8, 9, merupakan lapisan neuron
• Lapisan 3, dan 10 sebagai lapisan penunjang

Pada daerah makula lutea, makula mengalami penyerdehanaan sesuai debgan fungsinya untuk melihat jelas. Semua akson dari neuron ganglion berkumpul pada bagian belakang dari pada optil disk (papila), optik disk disebut juga titik buta oleh karena cahaya yang jatuh didaerah ini memberikan kesan dapat melihat. Bulbus okuli berisi 2 jenis cairan refrakting media dan masing-masing cairan mempunyai kekentalan yang berlebihan
1) Aques banior, cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata. Cairan ini diperkirakan dihasilkan oleh proses siliaris kemudian masuk kedalam kamera okuli posterisor, melalui cekah fontana (sudut iris) masuk kedalam kamera okili anterior. Setelah masik melalui saluran seblem dam mengilang keda;am pembuluh vena silisaris anterior
2) Lensa Kristalina, merupakan masa yang tembus cahaya berbentuk bikonfak terletak antara iris dan korpus vutrous yang sangat elastis. Kedua atrium lensa ini terdiri dari 5 lapisan
3) Korpus vitrous, merupakan saluran benunig kental seperti asar, terletak antara lensa dan retina. Isinya merupakan 4/5 bagian dari pada bulbus okuli, sehingga bola ata ini tidak kempis

KELENJAR AIR MATA
Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita, kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan kedalam kantong kojungtiva dari saluran kelenjar lakrilamis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh permukaan bola mata, ebagian besar cairan ini menguap, sebagian lagi masuk melalui saluran nasolakrilamis.
ANATOMY TELINGA (AUDITORY APHARATUS)
INDERA PENDENGAR (AUDITORY APHARATUS)
Merupakan salah satu alaT indera untuk mendengar
Anatomi telinga terdiri dari:
1) TELINGA BAGIAN LUAR ( AURIS EKSTERNA)
1) Aurikula (daun telinga), menampung suara datang dari luar amsuik ke dalam telinga.
2) Meatus akustikus eksterna ( liang telinga). Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani, panjangnya 2,5 cm terdiri dari tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar seabsea dan kelenjar keringat, khusunya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum
3) Membran timpani. Antara telinga luar dan telnga tengah terdapat selappput gendang yang disebut membran timpani



2) TELINGA BAGIAN TENGAH ( AURIS MEDIA)
1) Kavum timpani
Rongga didalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulanh pendengaaran yang terdiri dari muclus, inkus dan stapes yang melekat pada bagian dalam membran timpani dan bagian dasar tulang stapes membuka pada fenestra ovalis
2) Antrum timpani
Merupakan rongga tidak teratur yang agak lurus terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa merupakan lanjutan dari mukosa kavum timpani, romgga ini berhubungan dengan beberapa rongga yang terdapat di belakang bawah antrum di dalam tulang temporalis. Dan adanya hubunga ini mengakbatkan jalarnya proses radang
3) Tuba audituva eustaki
Saluran tulang rawan yang panjangnya ± 3,7 scm berjalan miring kebawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.
3) TELINGA BAGIAN DALAM ( AURIS INTERNA)
Terletak pada bagian tulang keras pilorus temporalis, terdapat reseptor pendengaran ini disebut labirin
a. Labiratus osseous. Serangkaian Saluran bawah dikelilingi oleh cairan yang disebut perilimfe
1) Vestibulum
Bagian tenga laniratu osseus pada vestibulum ini membuka fenestra ovale dan fenestra rontondum dan bagian belakng atas menerima muara kanalis semisirkularis
2) Koklea
Koklea membentuk seperti rumah siput, pada koklea ini ada 3 pintu yang menghubungkan koklea dengan vestibulum, kavum timpani dan dengan kanalis koklearis.
3) Kanalis semi sirkularis
Merupakan saluran tengah lingkaran yang terdiri dari3 saluran, yang satu dengan lainnya membentuk sudut 90 ⁰. Kanalis semisirkularis dan semi sirkularis laterali

b. Labirintus membranosa
1) Utrikullus
Bentujnya seperti kanting lonjong dan agak gepeng terpaut pda tempatnya jaringan ikat, disini terdapat nervus akustikus pada bagian depan dan sampingnya ada daerah yang lonjong disebut makula akustika utrikulo
Pada dinding belakn utrikulus ada nuara dari duktus semi sirkularis dan pad dinding depan nya ada tabung halus disebut utrikularis sirkularis, saluran yang menghubungkan utrikulus dengan sakulus.
2) Sakulus
Bentuknya agak lonjong dan lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian depan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat dimana terdapat nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut hakus cabang nervus akustikus berakhir pada makula akustika sakuli.
Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunin yang menghubungkan sakulus dengan duktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada saluran halus disebut duktus endo limfatikus berjalan melalui aqua duktus vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis berakhir sebagai kantung buntu disebut sakus endo limfatikus, yang terletak tepat di lapisan otak durameter.
3) Duktus semi sirkularis
Ada tiga tabung selaput sirkularis yang berjalan dala kanalis semi sirkularis (superior, posterior dan lateralis). Penapangnnya kira-kira sepetiga penampang kanalis semi sirkularis.
Bagian duktus yang melebar disebut amula selaput, selaput ampula engandung satu celah sulkus ampularis merupakan tempat-tempat masuknya cabang ampula nervus akustikus, sebelah dalam ada krista ampularis yang terlihat menonjol ke dalam yang menerima ujung-ujung saraf
4) Duktus koklearis
Merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-olah membuat batas pada koklea timpani, atap duktus koklearis terdapat membran vestiblaris pada alasnya membran basilaris.
Duktus koklearis mulai dari kantung buntu (serikum vestibular) dan berakhir tepat di seberang kanlis lamina spiralis pada kanting buntu ( semikum ampulare). Pada membran basilaris ditemukan organ kortil sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ.

SARAF PENDENGAR
Saraf audiotori mengumpulkan sensnibilitas dan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang mempuntai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak menuju nekliiiues vestibularis yang berbeda pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata terus bergerak menuju serebelum. Bagian koklearis pada nervus audiotori saraf pendengar yang sebenarnya serabut saraf dipancarkan ke sebuah muklus. Khusus yang berad di belakang talamus, di pancarkan menuju korteks otak yang terletak pada bagian temporalis.