Selamat Datang di Ady_Dech Blogger

gi masih dalam pembangunan nich

Kamis, 16 Desember 2010

Asuhan Kebidanan tentang Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara Pada Masa Nifas

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2003), Pengetahuan atau knowledge adalah hasil tahu dari manusia yang hanya menjawab “ what “, misalnya : apa manusia, apa air, apa alam , dan sebagainya.
Pengetahuan adalah Informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang . Pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara probabilitas adalah benar – benar atau berguna (Agung, 2008).
Pengetahuan juga dapat berupa berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya, ketika orang mencicipi masakan yang baru dikenalnya ia akan mendapatkan makanan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut (Inwar, 2008).
Dari beberapa definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengetahuan itu adalah suatu bentuk tahu dari manusia yang diperolehnya dari pengalaman, perasaan, akal pikirannya setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini dapat terjadi melalui pengetahuan, pendengaran, dan rasa yang hasilnya akan mampu menimbulkan interprestasi terhadap rangasangan yang diterima dan merupakan informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan merupakan fungsi dari sikap, menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar ingin tahu, untuk mencapai penalaran dan untuk mengorganisasikan pengalaman.
2. Tingkat – tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif terbagi atas enam tingkatan yaitu : a. Tahu (know). Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah, karena tingkatan ini hanya mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. b. Memahami (comprehension) Memahami dapat diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi ( application ). Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah dipelajari dari sutu situasi atau kondisi riil (sebenarnya). d. Analisa ( analysis ) Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggabarkan (membuat bagan, membedakan, mengelompokan, dan sebagainya ). e. Sintesis . Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada. misalnya dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap teori atau rumusan – rumusan yang telah ada. f. Evaluasi ( evalution ). Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu cerita ditentukan sendiri cerita yang telah ada.
3. Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Ahmadi (2003) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu: a. Umur. Daya ingat seseorang itu salah satunya di pengaruhi oleh umur. b. Informasi. Informasi merupakan sesuatu yang dapat diketahui sebagai transfer pengetahuan. c. Media. Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah Televisi, radio, dan Koran, dan majalah.
Faktor-faktor lainnya menurut Lukman (2008) yakni Intelegensi merupakan saah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari suatu belajar. Dengan demikian perbedaan inteegensi pada seseorang akan mempengaruhi pengetahuan seseorang, meskipun seseorang memiiki pendidikan yang rendah. Jika ia mendapat informasi dari berbagai media dan pengalaman merupakan guru yang terbaik, pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengetahuan merupakan sumber pengetahuan.
4. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2002), pada dasarnya manusia selalu ingin tahu yang benar, untuk memenuhi rasa ingin tahu manusia sejak zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi dua antara lain : a. Cara Tradisional. Di dalam cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan ada beberapa macam, yaitu : 1). Coba-coba dan salah (trial and error). Yaitu cara tradisional yang digunakan oleh manusia jika dia menghadapi persoalan atau masalah, dengan upaya pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan cara coba – coba, artinya menggunakan salah satu kemungkinan dan jika tidak berhasil dalam mengatasi masalahnya maka digunakan kemungkinan yang lain hingga permasalahannya dapat terselesaikan. 2). Cara Kekuasaan atau teoritis. Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama maupun otoritas ilmu pengetahuan. Para pemegang kekuasaan, baik pemerintah, tokoh agama maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama dalam penemuan ilmu pengetahuan. Pada prinsipnya orang lain harus menerima pendapat mereka terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenaran , baik berdasarkan fakta maupun penalaran. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat menganggap bahwa apa yang dikemukakan adalah benar adanya. b. Berdasarkan Pengalaman Pribadi. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dengan memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. c. Melalui Jalan Pikiran. Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deteksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. d. Cara Modern. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau sering kali disebut metodologi penelitian. Setelah diadakan penggabungan antara proses berpikir eduktif – induktif - maka melahirkan suatu cara penelitian ilmiah.

B. Konsep Dasar Cara Perawatan Payudara Pada Masa Nifas
1. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara agar dapat menyusui dengan lancar dan mencegah masalah – masalah yang sering timbul pada saat menyusui. (Mulyaningsih, 2008).
Pengertian perawatan payudara menurut (BroEndrow, 2008) mengatakan bahwa perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar.
Dari beberapa definisi diatas dapat penulis simpukan bahwa perawatan payudara adalah suatu bentuk cara perwatan payudara yang dilakukan pada payudara agar air susu dapat keluar dengan lancar serta mencegah masalah-masalah yang timbul jika perawatan payudara tidak dilakukan dengan baik.
2. Pengertian Primigravida
Pengertian Primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kali. (Prawirohardjo, 2005). Pada masa kehamilan terutama bagi ibu yang baru pertama hamil belum memiliki pengetahuan tentang persalinan maupun masa menyusui oleh sebab itu untuk menghindari ketidaknyamanan sewaktu menyusui ibu harus memiliki persiapan sebelumnya salah satunya adalah perawatan payudara yang berlangsung dari masa kehamilan sampai masa menyusui. (Baskoro, 2008).
3. Manfaat Perawatan Payudara :
Menurut (2008), mengatakan bahwa manfaat perwatan payudara yaitu : a. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar dari infeksi b. Melunakan serta memperbaiki bentuk puting susu sehingga bayi dapat menyusui dengan baik. c. Merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar. d. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha-usaha untuk mengatasinya. e. Persiapan psikis ibu menyusui. e. Mencegah bendungan / pembengkakan pada payudara
4. Waktu Pelaksanaan :
Menurut Bangfad (2008), bahwa waktu pelaksanaan perwatan payudara adalah : a. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan b. Dilakukan minimal dua kali dalam sehari.
5. Persyaratan untuk mencapai hasil terbaik yaitu :
Persyaratan untuk mencapai hasil yang terbaik yaitu : a. Pengurutan harus dikerjakan secara sistemstis dan teratur minimal 2 kali dalam sehari. b. Memperhatikan makan dengan menu seimbang c. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang. (Bangfad, 2008).
6. Pelaksanaan perawatan payudara
Persiapan Alat : 1). Handuk bersih 2 buah, 2). Kapas secukupnya, 3). Waslap 2 buah, 4). Minyak kelapa / baby oil secukupnya, 5). 2 baskom ( masing – masing berisi ( air hangat dan dingin ). b. Prosedur Perawatan : Persiapan Klien / ibu : 1). Mempersilahkan klien duduk dikursi dan bersandar, 2). Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk, 3). Baju ibu bagian depan di buka. c. Cara Pelaksanaan Perawatan payudara, 1). Membawa alat ke dekat klien, 2). Letakan handuk diatas pangkuan dan tutuplah payudara dengan handuk, 3). Buka handuk pada daerah payudara, 4). Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3 – 4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi, 5). Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam 20 kali dan keluar 20 kali, 6). Penonjolan puting susu yaitu : a). Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali, b). Dirangsang dengan menggunakan ujung waslap, c). Memakai pompa puting susu, 7). Pengurutan Payudara : a). Telapak tangan diberi baby oil kemudian diratakan, b). Kedua telapak tangan di letakan diantara kedua payudara, c). Pengurutan dimulai kearah atas, samping, selanjutnya melintang, telapaktangan mengurut ke depan kemudian dilepaskan dari kedua payudara, d). Telapak tangan kiri menompang payudara kiri, kemudian jari – jari tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara kearah puting susu, e). Telapak tangan kanan menompang payudara dan tangan lainnya menggengam dan mengurut payudara dari arah pangkal ke arah puting susu, f). Lakukan kompres payudara dengan waslap hangat selama 2 menit kemudian ganti dengan kompres dingin selalma 1 menit. Kompres bergantian selama 3 kali berturut – turut lalu akhiri dengan air hangat, 8). Keringkan dengan handuk, 9). Kemudian pakailah BH (kutang) yang menyangga payudara. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara baik sebelum maupun sesudah melahirkan proses laktasi dapat berlangsung dengan sempurna, 10). Jika bila perawatan kehamilan namun puting susu juga tidak keluar maka bisa di bantu dengan menggunakan tapel hoed. Alat ini juga bisa digunakan pada puting susu terlalu besar atau lecet, 11). Hal - hal yang harus diperhatikan untuk mencegah puting jadi kering, a). Area itu jangan di sabuni pada waktu mandi cukup diguyur air saja, b). Keringkan puting dengan hati – hati sehabis menyusui, c). Alas bra anda dengan kain / pad bersih yang menyerap rembesan air susu, ganti kain pengalas tersebut bila sudah lembab dan payudara dapat juga diangin – anginkan selama beberapa menit supaya mongering, d). Puting akan terasa agak perih pada waktu menyusui pertama kali adalah hal yang biasa tetapi bila selalu demikian atau sampai pecah-pecah sebaiknya periksakanlah ke ahli kesehatan, 12). Hal-hal yang harus diperhatikan bila putting susu datar atau terbenam. Sejak kehamilan trimester terakhir, ibu yang tidak mempunyai resiko kehamilan premature, dapat diusahakan mengeuarkan putting susu datar / terbenam dengan a). Tehnik atau gerakan Hoffman yang dikerjakan 2X sehari. b). Dibantu dengan jarum suntik yang dipotong ujungnya atau dengan pompa ASI. Setelah bayi lahir putting susu datar atau terbenam dapat dikeluarkan dengan cara : (1). Susu bayi secepatnya segera seteah lahir saat bayi aktif dan ingin menyusui. (2). Susu bayi sesering mungkin (misalnya tiap 2-2½ jam). Ini akan menghindari payudara terisi terlalu penuih dan memudahkan bayi untuk menyusui. (3). Message payudara dan mengeluarkan ASI secara manual sebelum menyusui dapat membantu bila terdapat bendungan payudara dan putting susu tertarik ke dalam. d. Pompa ASI yang efektif bukan yang berbentuk “terompet” atau bentuk (Squeeze dan bulb) dapat dipakai untuk mengeluarkan putting susu pada waktu menyusui.
Gambar Perawatan Payudara.





GAMBAR 1





GAMBAR 2






GAMBAR 3
7. Masalah Dalam Menyusui
Menurut Ambarwati dan Wulandari (2008) masalah dalam massa yakni : a. Puting susu nyeri. Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. b. Puting susu lecet. Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan kadang-kadang mengeluarkan darah Puting susu lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh thrush (candidates) atau dermatitis. c. Payudara bengkak. Pada hari – hari pertama ( sekitar 2 – 4 jam), payudara sering terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan asi mulai di produksi dalam jumlah banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Agung Mulyo, 2008.www//htpp: Agung Mulyo.word.press.com

Ahmadi, 2003. www//http:Ajang Berkarya, Word. Press.com

Ambarwati.E.R dan Wulandari , 2008 ,Asuhan Kebidanan Nifas.Mitra Cendika Press,Yogyakarta.

Anwar, 2003. www//http : Kesehatan Muslimah Perawatan Payudara.com

Bangfad, 2008.www//http:Fadlie.web.Id/Bangfad/Perawatan Payudara Pada Ibu Primigravida.html.

Baskoro.A, 2008, Panduan Praktis Ibu Menyususi , Banyu Media, Yogyakarta

BroEndrow, 2008.www//htpp:Bergaul.com.

Demelawati, 2001. www//http : Ajang Berkarya. Word. Press. Com

Harry, 2004. www//http : Putriaska. Wordpress.com

Inwar,2008.www//htpp : Id.answers.yahoo.com

Lukman, 2008. www//http : Bergaul.com

Machfoedz.I ,2004 , Statistik Deskriptif Dengan Contoh –Contoh Kesehatan
Masyarakat , Fitramaya,Jakarta.

Mulyaningsih, 2008.www//htpp: One.Indoskripsi.com.

Notoatmodjo, 2003.Metodologi Penelitian.Rineka Cipta.Jakarta.

Prawirahardjo, 2005. Ilmu Kebidanan .Yayasan Bina Pustaka .Jakarta.

Sutrisno, 2004, www//http : Ajang Berkarya. Eord.com

Rustarmadji, 2005. www//http : Answer.Yahoo.com

Sugiono, 2002.Metode Penelitian Admistrasi Alfabeta .Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar